Senin, 03 September 2012

TEU NALIPAK MANEH

Catatan Rara

TEU NALIPAK MANEH.  Arti harfiah dalam b.indonesia Tidak menampar diri.Teu nalipak maneh merupakan pribasa sunda yang artinya ga mengukur kemampuan atau kekuatan diri sendiri.  Secara kasar Ga sadar diri.
Kata-kata itu meluncur dari ibuku terhadapku karena aku jatuh cinta pada seseorang. Aku jatuh cinta pada kakak kelasku dulu yang wajahnya tampan, pintar, baik hati dan orang berada. Dia kini seorang dokter. Lelaki sesempurna itu harusnya dicintai oleh yang serupa yaitu cantik, pintar, kaya, dokter  atau profesi lain yang setara. Aku menyukai tipe lelaki yang seperti itu sedangkan aku sendiri tidak cantik, miskin, tidak pintar, dan hanya tamatan SMA. Karena itu pribahasa itu muncul dalam kata-kata ibuku. "Teu nalipak maneh kamu Ra, suka sama Kayu. Mana mungkin dia suka sama kamu." Kalau secara kasar teu nalipak maneh bisa berarti juga "ngaca dong".
Aku tahu mama begitu karena sayang padaku, tapi sakit rasanya mendengar Ibu sendiri berkata seperti itu, meskipun benar dan kenyataan aku jelek, tapi salah siapa aku punya selera tinggi. Gadis yang jelek ini menyukai lelaki yang tampan, atau gadis yang tua dan jelek ini suka sama  yang lebih muda. Siapa yang mengaturnya.Menyukai dan mencintai seseorang adalah bukan aku yang mengatur atau memilih. Bukankah cinta itu fitrah dari yang maha kuasa? Bukan aku yang menentukan aku  jatuh hati dengan siapa. Cinta itu datang dengan sendirinya tanpa aku minta, rasa itu hadir tumbuh meski aku menolaknya. Aku bisa mengakhiri rasa cinta itu dan melupakannya, tapi tidak bisa mencegah dia datang. Meski aku mengukur diri sendiri dan sadar akan kemampuan diri, tapi kecuali Allah swt siapa yang bisa mencegah aku jatuh hati sama Kak Bayu atau yang lainnya. Cinta itu datang dan pergi dengan sendirinya pada hatiku. Jika ibuku menyalahkanku karena aku jatuh cinta pada seseorang, maka dia menyalahkan Allah yang memberi cinta itu.
Kenapa kata-kata itu mesti muncul dari mulut ibuku yang selalu berkata lembut. Itu karena aku sendiri. Aku selalu menyukai lelaki yang menurut kebanyakan orang sempurna dan hebat diatas rata-rata, sehingga aku tak pernah mendapatkannya karena nilai dari diriku sendri hanya rata-rata. Seperti Kak Bayu, Abi, terlalu tampan untukku dan sekarang Gery terlalu muda, menurut ibuku mereka di atas rata-rata untukku, sedangkan aku ga ada apa-apanya bagi mereka, menjadikanku seperti punguk merindukan bulan.  Meski begitu apakah tetap salah jika aku jatuh cinta pada mereka?.
Aku sulit menikah karena selalu menyukai orang yang tidak tepat, itu pendapatnya. Memilih siapa orang yang akan kita nikahi itu mudah, tapi kita tidak bisa memilih siapa orang yang akan kita cintai. Aku selalu merasa bahwa rasa cinta itu pemberian dari Tuhan, tidak bisa dibeli, dipaksakan,dihadirkan tanpa persetujuan dari yang Maha pemberi cinta. Mama bersabarlah, aku pasti menemukan orang yang bisa mencintaiku karena Allah, mencintaiku yang lebih dari aku mencintainya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar